Upgrade Iman, Upgrade Niat

Upgrade Iman, Upgrade Niat





Upgrade Iman, Upgrade Niat 

Oleh : Yoga Prasetia 


        Dalam Qur’an surat Ali Imran ayat 104; Allah Swt. berfirman: “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung”.  Menurut Abu Ja’far; bahwa seyogyanya ada di antara kamu (orang beriman) sekumpulan orang (ummah/ jama’ah) yang menyeru manusia kepada kebaikan (al-khayr/ Islam dan syari’atnya) yang telah disyari’atkan oleh Allah Swt. kepada para hamba-Nya, dan menyuruh manusia mengikuti (Nabi) Muhamma Saw. serta agama yang dia bawa dari sisi Allah Swt. dan mencegah dari kemunkaran. Artinya, mencegah ke-kufur-an (baca: perlawanan) kepada Allah Swt. dan mendustakan agama yang dibawanya dari sisi Allah Swt, dengan segenap usaha, sehingga mereka taat dan patuh (al-Thabariy, Tafsir al-Thabariy, Juz VII, hlm. 90). Di pengujung ayat dapat diperhatikan, bahwa orang-orang yang selalu berdakwah tidak pernah mengalami kerugian, tetapi selalu mendapatkan keuntungan (al-muflihûn). Senada dengan ayat tersebut, Nabi Muhammad Ibn ‘Abdillah Saw. juga pernah bersabda yang diriwayatkan dari ‘Abdillah ibn ‘Umar ra., katanya: bahwa Nabi Saw. bersabda: 

بلغوا عني ولو آية وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج ومن كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار


Dari ayat dan hadis Nabi Saw. di atas dapat diketahui, bahwa ber-dakwah (baca: menyeru orang lain kepada kebaikan) dalam Islam sangat penting, yang dilakukan oleh sekelompok orang (Shahih al-Bukhariy, Vol. III, hlm. 1275).[1] 

        Karena pentingnya berdakwah, maka para ulama-ulama terdahulu dengan sigap segera menyusun metode yang benar dalam berdakwah sehingga diharapkan hasilnya akan maksimal sesuai dengan hasil yang diridhoi Allah SWT. Hari ini banyak sekali organisasi-organisasi pemuda islam bersamaan dengan gelombang hijrah yang begitu luar biasa. Saling beromba-lomba dalam kebaikan antara organisasi satu dengan yang lainya untuk bersama-sama mengimplementasikan Q.S. AL Imran ayat 104 yang telah dituliskan di atas. Ini jelas peristiwa yang luar biasa, agar ummat islam benar-benar dalam satu ikatan persaudaraan islamiyah sehingga bisa mengingatkan antara individu satu dengan indiviu lain maupun organisasi satu dengan organisasi yang lain.  Namun, dengan ramainya manusia berbuat kebaikan, ada setan yang akan terus menggoda manusia untuk jauh dari rahmat Allah SWT. SETAN tidak akan pernah berhenti untuk menggoda manusia sampai hari kiamat. Karena inilah misi hidup setan. Semenjak dikeluarkan dari surga, setan meminta waktu penangguhan pada Allah dan Allah mengabulkannya. Ini sesuai dengan dengan firman Allah, “Turunlah kamu dari surga itu. Karena kamu menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.” Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh,” (Qs. al-A’raf [7]: 13-15). 
        Setelah diberi penangguhan itulah, setan berjanji akan menyesatkan seluruh anak Adam. Setan akan menggiring manusia ke dalam api neraka tanpa pernah berputus asa. Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,” (Qs. al-A’raf [7]: 16). Setan juga berjanji, bahwa mereka akan berusaha semaksimal mungkin agar membawa manusia sebanyak-banyaknya ke dalam api neraka bagaimanapun caranya. “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat),” (Qs. al-A’raf [7]: 17). 
        Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah makna godaan setan dari arah depan, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri dalam ayat ini? Mengapa setan tidak menyebutkan godaan dari arah atas?, Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan ayat ini dengan mengutip pendapat dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu. Sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhiim, makna godaan setan dari arah depan ialah setan akan menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat. Godaan dari arah belakang bermakna setan akan menjadikan manusia cinta kepada dunia.[2] 
        Maka seorang da’I harus benar-benar menjaga dirinya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah agar dirinya tidak terperosok ke lembah peyimpangan dalam dakwah. Penyimpangan yang paling dasar adalah penyimpangan tujuan. Penyimpangan tujuan termasuk salah satu penyelewengan paling berbahaya yang harus dihindari. Tujuan dakwah, semata-mata karena Allah. Dakwah yang bertujuan selain Allah, atau menyertai tujuan-tujuan lain, seperti tujuan dalam bentuk kepentingan pribadi selain tujuan kepada Allah, adalah suatu penyimpangan. Setiap penyimpangan tujuan, meskipun ringan atau kecil, tetap akan menyebabkan amal tersebut tertolak. Allah tidak menghendaki sekutu dan tidak menerima Amal, kecuali yang ikhlas karenanya. Karena itu, mengikhlaskan niat karena Allah dan membersihkan dari segala noda, menjadi persoalan mendasar dalam jalan dakwah ini. Dakwah memerlukan pelurusan niat dan pemantapan yang terus menerus. Jiwa manusia sering dipengaruhi hawa nafsu. Syaithon dapat menyusup ke aliran darah manusia, berusaha merusak ibadah, juga membatalkan amal dan pahala seseorang. Riya, ghurur(lupa diri), sombong, dan gila popularitas, sebenarnya justru meruntuhkan popularitasnya sendiri. Itu adalah contoh dari penyakit hati yang menyebabkan manusia menyimpng dari tujuan. Penyakit hati merupakan penyakit paling berbahaya, lebih berbahaya ketimbang penyakit jasmani yang pengaruhnya hanya terhadap jasad, yang fana sebatas kehidupan dunia. la(penyakit hati) dapat merusak niat serta membatalkan amal. Setiap manusia mengidap penyakit hati. Tetapi, orang beriman selalu melawan dan menundukkan dengan kekuatan iman, taqwa dan muroqobahkan Rabb-Nya. 
        Dengan pembaruan niat, mengutamakan yang ada di sisi Allah ketimbang semua kemewahan dunia. la yakin balasan Allah lebih baik dan kekal. Penyakit hati memang sulit dilawan dan dibersihkan. Sebab, di sana terjadi perebutan pengaruh dan pertarungan, antara dorongan kebaikan dan kejahatan. Maka sebagai seorang da’I, ia juga harus senantiasa memperbarui niat dengan kembali memahami urgensi keikhlasan beserta senantiasa melakukan muhasabah atau evaluasi diri, karena keikhlasan dan segala akibatnya merupakan masalah mendasar , maka ayat - ayat Al - Qur ' an dan hadits - hadits Nabi banyak membicarakannya , misalnya : Katakanlah , Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya dan aku diperintah agar menjadi orang pertama yang menyerahkan diri " . ( Az - Zumar : 11 - 12 ) 
Katakanlah , hanya kepada Allah aku menyembah dengan mengikhlaskan Ibadahku kepada - Nya " . ( Az - Zumar : 14 ) dan masih banyak ayat - ayat Al - Qur ' an dan hadits - hadits Nabi dengan tema keikhlasan.  Dengan demikian umat muslim dapat memahami makna doktrin “Allah tujuan kami” dan “Allahu Akbar Walillahil Hamdu”.  Menepati janji kepada Allah dengan tanpa mengganti dan menggeser niat sampai ajal tiba, merupakan salah satu kewajiban seorang prajurit dakwah. Sehingga, orang tersebut masuk dalam golongan yang dimaksudkan Allah dalam firman-Nya : 

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya), supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 23-24) [3] 


Luruskan Niat Satukan Langkah Eratkan Ukhuwah, Allahu Akbar!.

--------------------------------------
[1] https://www.iain-padangsidimpuan.ac.id/urgensi-dakwah-dalam-islam/ di akses pada tanggal 10 Desember pukul 10.48
[2] https://www.islampos.com/ini-makna-godaan-setan-dari-depan-belakang-kanan-dan-kiri-12717/ pada tanggal 10 Oktober 2019 pukul 11.11 WIB
[3] Syaikh Mushthafa Masyhur, Fiqh Dakwah.

1 Comments:

avatar

Alhamdulillah,, begitu penting ya untuk selalu menjaga keimanan kita,,karena setan begitu pandai dalam membisikkan hati kita,, teruslah isqomah dalam hal kebaikan. Jadikan Allah tujuan kita


EmoticonEmoticon